SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA SAYA

Saturday 23 March 2019

MANAJEMEN SAINS

PENGERTIAN SAINS MANAJEMEN

Manajemen sains adalah ilmu yang mengajarkan kita bagaimana menerapkan ilmu sains dalam kegiatan manajemen,dan tentu dengan tujuan untuk mempermudah bisnis,meminimalisasi biaya yang harus di keluarkan dan meningkatkan keuntungan .

tujuan sains manajemen yaitu untuk memecahkan masalah-masalah manajemen diatas dalam rangka membantu manajer mengambil keputusan yang paling tepat. Secara ringkas manajemen sains melakukan pendekatan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 

  • Melakukan pengamatan atau observasi
  • Mendefinisikan masalah-masalah yang ada
  • Membuat pemodelan pada masalah-masalah yang telah didefinisikan
  • Menentukan solusi model
  • Melaksanakan pemecahan modelLangkah-langkah Manajemen Sains:

Melakukan Observasi: Mengenali dan mempelajari masalah-masalah yang dialami organisasi atau perusahaan agar masalah tersebut dapat dikenali dan bisa diantisipasi sebelumnya.
Mendefinisikan Masalah: Masalah harus dapat didefinisikan dan dijabarkan dengan singkat, tepat dan jelas. Visi dan misi perusahaan akan sangat membantu dalam mengetahui masalah yang sedang terjadi.

Membuat Pemodelan: Suatu pemodelan secara manajemen sains yang tepat harus dibuat yang merupakan penyajian ringkas untuk menggambarkan masalah yang sedang dihadapi.
Menentukan Solusi: pemecahan masalah bisa dilakukan dengan program linear (metoda grafis, simpleks, transportasi, penugasan dan lain-lain), stokastik,, probabilitas dan teknik jaringan lainnya (simulasi, peramalan, persediaan, analisis hierarki dan lain-lainnya.)
Melakukan perhitungan untuk mendapatkan solusi.


Pendekatan Sains Management

Suatu organisasi atau instansi perusahaan merupakan wadah tempat berkumpulnya beberapa orang untuk bekerjasama dibawah pimpinan manajer organisasi dalam rangka mencapai tujuan bersama. Organisai mengubah masukan yang terjadi dari man, money, material dan machine untuk mencapai keluaran terbaik yang bisa berupa suatu produk atau jasa untuk mendapatkan keuntiungan yang sebesar-besarnya. Dibutuhkan manajemen sains untuk membuat kaloborasi masukan tersebut agar mendapatkan keluaran yang maksimum.

Pada pelaksanaannya seorang manajer dihadapkan pada berbagai batasan - batasan atau kendala lapangan seperti persediaan bahan baku, tenaga terampil yang terbatas, biaya yang seadanya, masalah dengan transportasi, tempat penyimpanan stok yang terbatas. Ini adalah permasalahan yang sering terjadi dalam suatu organisasi, solusi yang diharapakan adalah bagaimana permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan keluaran yang seoptimal mungkin.

Disinilah manajemen sains berperan yaitu dengan menerapkan pendekatan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah menejemn diatas dalam rangka membantu manajer mengambil keputusan yang paling tepat. Secara ringkas manajemen sains melakukan pendekatan dengan langkah - langkah sebagai berikut :

Melakukan Observasi: Mengenali dan mempelajari masalah-masalah yang dialami organisasi atau perusahaan agar masalah tersebut dapat dikenali dan bisa diantisipasi sebelumnya.
Mendefinisikan Masalah: Masalah harus dapat didefinisikan dan dijabarkan dengan singkat, tepat dan jelas. Visi dan misi perusahaan akan sangat membantu dalam mengetahui masalah yang sedang terjadi.

Membuat Pemodelan: Suatu pemodelan secara manajemen sains yang tepat harus dibuat yang merupakan penyajian ringkas untuk menggambarkan masalah yang sedang dihadapi.
Menentukan Solusi: pemecahan masalah bisa dilakukan dengan program linear (metoda grafis, simpleks, transportasi, penugasan dan lain-lain), stokastik,, probabilitas dan teknik jaringan lainnya (simulasi, peramalan, persediaan, analisis hierarki dan lain-lainnya.)
Melakukan perhitungan untuk mendapatkan solusi.
Ada kalanya satu model manajemen sains tidak memungkinkan mendapatkan solusi optimal, maka harus digunakan pemodelan yang lainnya agar benar-benar mendapatkan hasil optimal.
Teknik Sains Manajemen



Program Linear

Model matematika digunakan untuk meyelesaikan masalah optimasi. Memaksimumkan dan meminumkan fungsi tujuan, yang bergantung pada sejumlah variabel input. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah mencari tahu tujuan penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah tersebut.


Fungsi Program Linear

Fungsi Tujuan yaitu mengarahkan analisa untuk medeteksi tujuan perumusan masalah ( Z,R atau P ).
Fungsi Kendala yaitu untuk mengatasi sumber daya yang tersedia, dan permintaan atas sumber daya tersebut.Asumsi Dasar Program Linear

Proportionality : naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan.
Additivity : nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam LP dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhibagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain.
Divisibility : keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan. Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan. 
Deterministic (Certainty) : Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP (ai, bi Cj) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat. 
Model Program Linear

Fungsi Tujuan :

Max/min z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn



Berdasarkan kendala :

a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn (≤, =, ≥) b1

a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn (≤, =, ≥) b2

:

am1x1 + am2x2 + ... + amnxn (≤, =, ≥) bm



x1, x2 , ... xn ≥ 0

xj = variabel keputusan ke j

bi = kapasitas kendala ke i

cj = koefisien fungsi tujuan ke j

aij = koefisien kendala


Teknik Program Linear

Menggambarkan bahwa hubungan fungsi linier dalam model matematika adalah LINIER
Teknik pemecahan masalah terdiri dari langkah-langkah matematika yang telah ditetapkan (program)

Contoh Kasus 1




Jawaban Kasus 1





Metode Grafik

Contoh : Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merek I1, dgn sol karet, dan merek I2 dgn sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1 membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu merek I1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam. Sedang untuk sepatu merek I2 tidak diproses di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba setiap lusin sepatu merek I1 = Rp 60.000,00 sedang merek I2 = Rp 50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merek I1 dan merek I2yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba.


Model (Matematis) Program Linear


Variabel keputusan :

x1 = banyaknya sepatu merk I1 yang dibuat

x2 = banyaknya sepatu merk I2 yang dibuat

Maksimumkan Fungsi tujuan :

Z = 6X1 + 5X2

Berdasarkan Kendala (constrain) 

(1) 2X1 £ 8

(2) 3X2 £ 15

(3) 6X1 + 5X2 £ 30

(4) X1 ³ 0, X2 ³ 0

Newer Post Older Post Home

0 komentar:

Instagram Instagram Instagram Instagram